SAHABAT
Sepenggal
kisah tentang seorang Alex yang tidak pernah diduga oleh Juno merubah
persahabatan yang sudah terjalin erat menjadi sebuah permusuhan.
Juno dan Alex adalah dua orang yang
menjalin hubungan persahabatan semenjak mereka duduk di bangku SD hingga kini
mereka SMA. Segala sedih, susah, senang mereka lalui bersama hingga kini. Tidak
ada yang bisa memisahkan mereka berdua, sekalipun mereka berbeda kelas.
Suatu hari, Juno bercerita kepada
Alex kalo dia sedang mendapatkan uang tambahan dari orang tuanya dan dia
berniat untuk mentraktir Alex makan ditempat langganan mereka. Akhirnya mereka
pun bersenang-senang bersama disana.
“Lex,
mau pesan apa? Pesan aja tuh,”
“Ah
gue mah kayak biasa aja lah Jun,”
Mereka pun memesan makanan yang
mereka mau dan saling mengobrol.
“Eh
Lex, dikit lagi gak kerasa ya kita udah mau lulus aja,”
“Iya
nih, lo mau lanjutin ke Gunadarma kan Jun?”
“Iya
Lex, kan pilihan kita sama, jurusannya doang yang beda,”
“Mudah-mudahan
kita dapet jalur undangan ya Jun,”
“Amin.
Gue tuh mau banget kuliah disana Lex, keinginan gue dari SMP,”
“Haha
iya Jun, gue tau itu kok,”
Namun, hubungan persahabatan mereka
yang sangat erat itu membuat seseorang tidak menyukainya. Dia adalah Kelvin,
teman sekelasnya Juno dan Alex. Dia selalu melakukan berbagai cara agar mereka
tidak bersahabat lagi. Dia iri, dia ingin Juno menjadi sahabatnya, karena kekayaan
yang dimiliki Juno. Jadi, segala upaya dia lakukan agar keinginannya itu
terwujud.
Suatu saat, di adakan tes untuk
jalur undangan. Alex dan Juno pun mengikuti tes itu. Telah terpilih beberapa
murid di kelas mereka yang mendapat jalur undangan. Ternyata mereka berdua
belum mendapat undangan tersebut karena hasil tes mereka hilang. Akhirnya
mereka pun mengikuti tes ulang, dan kini hanya ada satu undangan lagi yang
harus mereka perebutkan.
“Jun,
cuma sisa satu nih. Gimana dong? Lo aja deh yang ambil, kan lo mau banget dapet
jalur undangan,”
“Gak
ah Lex, itu namanya gak adil. Gue maunya kita bersaing secara sportif,”
“Yaudah
kalo itu mau lo. Tapi jangan nangis ya kalo akhirnya gue yang dapet itu Jun
hehe,”
“Ye
sombong lu Lex haha,”
Akhirnya mereka berdua pun mengikuti
tes itu. Kesempatan ini pun tidak di sia-siakan oleh Kelvin. Dia menyusun
siasat untuk membuat hubungan persahabatan Juno dan Alex rusak hingga akhirnya
mereaka tidak bersama-sama lagi dan Kelvin lah yang nantinya menjadi sahabat
Juno yang kaya raya itu.
“Udah
selesai Lex?”
“Udah
dong, kecil ini mah Jun hehe,”
“Hahaha
lebay banget lo Lex,”
Beberapa jam kemudian mereka di
panggil ke kantor kepala sekolah. Mereka mengira akan diberitahukan hari itu
juga hasil tesnya. Namun merka salah. Mereka dipanggil karena salah satu kertas
mereka ada yang rusak.
“Liat
inii! Kertasnya rusak begini. Kalian gimana sih meletakkannya?” kata Kepsek.
“Kita
udah bener kok, pak, meletakkannya,” jawab Alex.
“Tapi
kenapa hanya punya Juno yang rusak?” lanjut Kepsek.
“Hah?
Punya saya pak? Yah terus gimana dong pak?” jawab Juno terkejut.
*Tiba-tiba
Kelvin datang*
“Saya
tau pak siapa yang ngerusak kertas itu,” ucap Kelvin.
“Siapa
vin?” jawab Kepsek.
“Dia
pak (sambil menunjuk kearah Alex). Saya liat dia yang kumpulin terakhir,” jelas
Kelvin.
“Loh
kok gue sih vin? Engga pak, saya berani sumpah bukan saya,” bantah Alex.
“Saya
punya buktinya kok pak,” lanjut Kelvin
“Mana
coba tunjukkan ke bapak,” ucap Kepsek.
“Ini
pak (sambil menyodorkan hp nya),” sambung Kelvin.
“Ini
sudah terlihat jelas, Alex, kalau kamu berbuat curang!” kata Kepsek tegas.
“Tapi
saya gak ngerasa ngerusakin itu pak,” Alex membela diri.
“Ya
mana penjahat yang ngaku,” ucap Kelvin memanasi.
“Kalau
begitu, undangan ini buat Juno. Kamu saya gagalkan Alex!” ujar Kepsek.
“Sekarang
kalian keluar dari ruangan saya,” lanjutnya.
Juno yang sedari tadi diam karena
tidak percaya kalau sahabatnya akan berbuat setega itu pun langsung marah-marah
kepada Alex.
“Lex,
gue gak nyangka ya lo ternyata nusuk gue gini. Pantesan aja dari tadi lo santai
aja sama tesnya, ternyata lo punya rencana licik kayak gini!” bentak Juno.
“Jun,
percaya sama gue, gue gak ngelakuin itu,” ucap Alex.
“Tapi
itu semua udah terbukti Lex, jadi lo gak bisa ngelak lagi. Untung aja ada
Kelvin yang tau semua ini, kalo engga, mungkin gue gak bisa wujudin keinginan
gue. Thanks ya vin,”
“Iya
iya sama-sama Jun. lo kan temen gue, masa iya sih gue tega sama temen sendiri,”
jawab Kelvin.
“Gue
kecewa Lex sama lo. Yaudah yuk kita pergi dari sini Vin,” ajak Juno.
“Yaudah
ayo Jun,” jawab Kelvin riang.
Semenjak kejadian itu, hubungan Alex
dan Juno semakin memburuk. Mereka sudah tidak lagi bersama-sama. Kini Juno
selalu bersama-sama dengan Kelvin.
Setiap hari Alex mencoba menjelaskan
kepada Juno dan meminta maaf, tetapi Juno sudah tidak peduli lagi dengan
omongannya Alex. Hingga akhirnya mereka lulus dan melanjutkan ke perguruan
tinggi masing-masing.
Di perguruan tinggi, Juno sudah
sangat melupakan Alex. Itu semua karena pengaruh dari Kelvin. Namun, tidak
dengan Alex. Alex merasa sangat sedih karena harus kehilangan sahabat karibnya
itu. Tetapi itu tidak membuat Alex patah semangat dalam meraih cita-cita.
“Juno
keadaannya gimana ya? Udah lama banget gak ketemu dia,” ucap Alex dalam hati.
Alex pun membuka foto-foto
kenangannya dengan Juno. Dia begitu menyesali keadaan yang sekarang. Dia sangat
ingin mereka kembali seperti dahulu lagi. Alex pun berusaha mencari keberadaan
Juno sekarang dan ingin menjelaskan semuanya.
*Beberapa
Tahun Kemudian*
“Ah
akhirnya gue bisa kan misahin si Alex sama Juno. Emang jago banget deh gue,”
ucap Kelvin seorang diri di taman kampus.
“Untung
gue tau kan kalo mereka tes ulang lagi. Jadi gue bisa pake kesempatan itu buat
ngefitnah si Alex seakan-akan Alex yang ngerusak. Padahal gue yang ngerusak
kertas tesnya si Juno hahaha,” lanjutnya sendiri.
Tanpa disadari oleh Kelvin, Juno
telah berdiri di belakangnya dan mendengarkan semua yang telah diucapkan Kelvin.
Juno pun memarahi Kelvin karena kelakuan busuknya tersebut.
“Vin!
Ternyata selama ini lo ngefitnah Alex? Jadi sebenernya bukan Alex pelakunya?!
Keterlaluan banget ya lo ngerusak persahabatan gue sama Alex! Gue bener-bener
gak nyangka lo kayak gini!” bentak Juno dan dia pun segera pergi dari tempat
itu.
Kelvin yang kaget kalau ternyata
Juno telah mendengar semua ucapannya hanya bisa terdiam menatapi kepergian
Juno.
Saat dijalan pulang, Juno masih
terlihat kesal dengan ulah Kelvin yang keterlaluan. Dia merenungi betapa
bodohnya iya waktu itu tidak mempercayai sahabatnya sendiri.
“Gue
nyesel banget sama tindakan gue dulu. Ternyata Alex beneran gak salah. Kenapa
gue gak bisa percaya sama Alex waktu itu? Kenapa gue percayanya malah sama
Kelvin? Aduh bodoh banget gue!” celetuk Juno dalam hati.
“Oh
iya! Gue mau cari keberadaannya si Alex sekarang deh. Gue mau minta maaf sama
dia dan membangun kembali hubungan persahabatan kita dulu,” ujar Juno.
Juno pun mempercepat langkah kakinya
untuk segera sampai dirumah dan mencari tau keberadaan Alex. Berhari-hari dia
mecari-cari Alex, namun tidak ada hasilnya. Dia sudah mencari ke daerah rumah
Alex, tapi rumah itu sudah dijual dan kepemilikannya sudah terganti. Juno pun
bingung mau mencari kemana lagi. Dia sama kali tidak mempunyai data lain
tentang Alex karena dia sudah membuang semua yang berhubungan dengan Alex.
Suatu hari, saat Juno sedang
mencari-cari Alex di siang hari, tiba-tiba dia bertabrakan dengan seorang
laki-laki gagah dan ternyata orang itu adalah Alex.
“Eh
eh maaf mas” kata Juno.
Begitu keduanya saling bertatap
muka, Alex pun segera menyadari kalau orang yang bertabrakan dengannya itu
adalah Juno. Alex girang bukan main.
“Juno!
Ya ampun ini lo Jun?” kata Alex kaget sekaligus girang.
“Alex!
Lex, akhirnya gue ketemu lo juga! Gue nyari-nyari lo selama ini,” jawab Juno.
“Lo
nyari-nyari gue Jun? gak salah? Bukannya lo marah sama gue?”
“Gini
deh, kita ngobrol di kafe itu aja deh biar tenang,” ajak Juno.
“Yaudah
Ayo,” jawab Alex.
*Setibanya
di kafe*
“Lo
mau ngomong apa Jun?” tanya Alex.
“Gue
udah tau semua Lex yang sebenernya terjadi,”
“Hah
maksud lo apa Jun?”
“Iya
gue udah tau kalo ternyata orang yang ngerusak kertas tes jalur undangan gue
waktu dulu tuh bukan lo Lex,”
“Loh
terus siapa orang yang ngerusak? Lo tau dari mana Jun?”
“Orang
itu Kelvin, Lex. Gue tau karena waktu itu gue gak sengaja denger dia ngomong
kalo dia itu ngefitnah lo. Sebenernya itu dia yang ngerusakin,”
“Ya
ampun kok bisa sih? Gak nyangka ternyata dia kayak begitu,” jawab Alex kecewa.
“Iya
Lex, makanya gue nyari-nyari lo dan akhirnya kita ketemu juga ya disini,”
“Hehe
iya Jun, gue juga selama ini nyari-nyari lo. Jadi, kita sahabatan lagi gak
nih?”
“Iya
pastinya dong Lex! Maafin gue ya Alex, gue udah gak percaya sama omongan lo,”
“Iya,
gue udah maafin lo kok Jun. gue seneng akhirnya kita sahabatan lagi,”
“Iya
iya gue juga seneng banget Lex,”
Aoudeewyaffsvdhvfsd.kafh
Akhirnya Alex dan Juno pun kembali
menjadi sahabat. Mereka terlihat akrab kembali seperti dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar